Sunday, October 20, 2019

12 Fakta One Piece yang Jarang Diketahui Penggemarnya!



GIGATOTO
- Anime One Piece yang diangkat dari serial manga yang sudah terbit sejak 1997 sampai sekarang, pasti kalian kenal.

Selama 20 tahun lebih, Luffy dan kawan-kawan telah mewarnai hari kita dengan tawa sekaligus tangis.

Ada saja kekonyolan yang dilakukan para bajak laut Mugiwara maupun musuh-musuh mereka yang mengundang gelak tawa bahkan membuat kita ‘ngakak’ sampai sakit perut.

Namun, tidak jarang kita menitikkan air mata saat mengikuti kisah-kisah mengharukan yang melibatkan kawanan bajak laut ini.

Nah, buat yang menggemari One Piece, di artikel ini kita akan membahas sisi lain dari dunia One Piece, yaitu fakta-fakta uniknya.

Tapi, ini bukan sembarang fakta, lho. Banyak penggemar One Piece justru tidak tahu dengan 12 fakta berikut. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di bawah!


Fakta-Fakta One Piece


1. Waktu Tamat Sudah Dekat?




Saat ini anime One Piece sudah mencapai 900 episode lebih. Hal yang tentunya jadi pertanyaan kita semua: Apakah serial ini sudah mendekati tamat, atau setidaknya mencapai klimaks?

Banyak penggemar One Piece memprediksi komik ini masih jauh dari kata taat. Alasannya, dua tahun lalu, Sang pengarang One Piece, Eiichiro Oda, mengungkapkan bahwa bagian sebelum New World (yang memakan lebih dari 60 buku) baru mencakup setengah dari perjalanan Luffy dan kawan-kawan.

Namun, awal tahun 2019 lalu, Oda justru memberi ‘bocoran’ bahwa akhir dari komik buatannya itu akan datang lebih cepat dari prediksi orang-orang. Mungkin hanya tersisa tidak kurang dari 100 episode lagi? Inilah fakta One piece pertama.


Ingin segera mendapatkan banyak uang? Segera klik link berikut!


2. Di Balik Lahirnya One Piece




Fakta One Piece selanjutnya. Siapa yang tak kenal (dan suka) dengan Dragon Ball? Nah, Eiichiro Oda termasuk salah satu orang yang masa kecilnya diramaikan oleh Son Goku.

Dan dari sanalah Oda terpacu untuk menjadi seorang komikus seperti sang idola, Akira Toriyama.

Oda sendiri rupa-rupanya tertarik pada dunia bajak laut sejak kecil. Dan seperti anak-anak pada umumnya, ketertarikannya ini muncul berkat tontonan favoritnya: serial animasi lawas berjudul Vicky the Viking.

Oda lalu memulai karirnya pada 1992, di usianya yang ke-17. Saat itu manga koboi berjudul Wanted! karyanya meraih juara kedua dalam ajang bergengsi Tezuka Manga Awards.

Nggak lama berselang, Oda bekerja sebagai asisten para komikus terkenal; salah satunya Nobuhiro Watsuki (komikus Rurouni Kenshin)… sampai akhirnya dia memulai debutnya sebagai komikus profesional lewat One Piece pada tahun 1997.


3. Romance Dawn, Versi Prototype One Piece




Sebelum berkutat dengan One Piece yang kita kenal sekarang, Eiichiro Oda sempat menggambar dua versi prototype One Piece, berjudul Romance Dawn. Inilah fakta One Piece yang jarang diketahui penggemarnya.

Kemudian pada One Piece versi akhir, Romance Dawn dijadikan judul bab pertama komiknya.

Dan yang namanya prototype dan produk akhir, tentu ada berbagai perbedaan kecil maupun besar, seperti:
  • Meski buah Gomu Gomu sudah muncul di Romance Dawn, tidak pernah disebutkan bahwa buah tersebut adalah Buah Iblis.
  • Alih-alih Shanks, pada Romance Dawn versi 2 Luffy memperoleh topi jeraminya dari sang kakek, Monkey D. Garp.
  • Garp di Romance Dawn versi 2 adalah seorang bajak laut. Beda 180 derajat dari versi One Piece, ya?
  • Di kedua versi Romance Dawn ada dua karakter perempuan bernama Silk dan Anne, yang berpenampilan mirip dengan Nami.

4. Perbedaan Gambar Konsep dan Hasil Akhir




Sepanjang masa perencanaan komik ini, Eiichiro Oda banyak melakukan perubahan minor maupun besar pada karakter-karakternya. Nggak terkecuali, para bajak laut Mugiwara.

Misalnya saja Nami, yang pada konsepnya digambarkan sebagai perempuan bersenjatakan kapak raksasa dan mengenakan tangan serta kaki prospetik. Beda jauh dengan Nami yang sekarang, ya?


5. Meraih Rekor Guinness Dunia!



Bukan Superman maupun komik superhero lainnya; rekor komik yang paling banyak dicetak sepanjang masa justru dipegang oleh One Piece!

Lebih tepatnya, Guinness World Records menganugerahkan rekor: serial komik yang paling banyak dicetak oleh seorang komikus tunggal.

Per Juni 2015, gabungan dari 77 buku One Piece sudah terjual sebanyak 320.866.000 copy.

Angka ini tentunya akan terus bertambah, mengingat perjalanan One Piece yang masih sangat panjang!


6. Eiichiro Oda Peroleh Rp 372 Miliar Tiap Tahun dari One Piece





Sebesar US$ 25 juta, atau lebih dari Rp 372 miliar jika dirupiahkan! Hmm, total kekayaan Oda yang terkumpul selama 18 tahun serialisasi One Piece ada berapa ya?

Perolehan 372 miliar per tahun ini sudah digabung dari penjualan manga dan berbagai royalti dari anime, game, artbook, figure, serta berbagai official merchandise One Piece lainnya.

7. Dedikasi Eiichiro Oda untuk Luffy: Tidur 3 Jam Sehari!




Rezeki berlimpah nggak menjadi alasan bagi Eiichiro Oda untuk bersantai sambil kipas-kipas pakai duit.

Bagi seorang komikus, semakin populer komik ciptaannya, berarti harus kerja makin keras untuk memuaskan para pembaca! Nggak terkecuali, sang komikus One Piece ini.

Sehari-harinya Oda bangun jam 5 pagi dan ngomik selama 21 jam, sampai jam 2 subuh. Dan hal tersebut dilakukannya setiap minggu, lantaran majalah komik Shonen Jump tempat One Piece bernaung terbit tiap seminggu sekali.


8. Nama Para Karakter One Piece di Berbagai Negara



Manga serta anime One Piece sudah dipublikasikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Karena perbedaan bahasa, nama karakter-karakter One Piece kesayangan kita pun terkadang berubah untuk menyesuaikan dengan bahasa setempat.

Beberapa diantaranya, yaitu:
  • Monkey D. Luffy menjadi Monkey D. Rufy.
  • Roronoa Zoro menjadi Lorenor Zoro.
  • Usopp menjadi Lysop, bahkan Liar Bo (LOL).
  • Portgas D. Ace menjadi Portgaz D. Trace.
  • Dracule Mihawk menjadi Delacure Mihawk, Juraquille Mihawk, atau Diego Mihawk.
  • Bartholomew Kuma menjadi Bisoromi Bear.
  • Smoker menjadi Chaser (lho?).


9. Nggak Semuanya Bajak Laut Fiktif




Sebagian bajak laut yang menjadi kawan maupun lawan Luffy, ternyata terinspirasi dari para pelaut yang ada di dunia nyata, lho!

Beberapa di antara mereka, serta tokoh sejarah inspirasinya, bisa kamu lihat pada gambar di atas.



10. Karakter One Piece dan Public Figure Dunia




Nggak cuma terinpirasi dari para pelaut di dunia nyata, ternyata banyak dari karakter One Piece yang memiliki wajah mirip dengan para public figure dunia!

Mulai dari aktor, musisi, model, atlet, politikus, sampai aktivis… nggak ada batasan bagi Eiichiro Oda untuk menyulap mereka menjadi karakter One Piece.



11. Ketawa ‘Hahaha’ atau ‘Wakakakak’ itu Terlalu Mainstream


Kalau kita baca komik atau nonton film, para karakternya biasa tertawa dengan suara ‘hahaha’, ‘hehehe’, atau ‘wakakakak’.

Tapi kalau di dunia One Piece, banyak lho karakter-karakter yang punya tawa ikonik masing-masing, alias beda satu sama lain!

Ini dia contoh-contohnya:

  • Monkey D. Luffy: shishishishi
  • Brook: yohohohoho
  • Buggy: gyahahahaha
  • Arlong: shahahaha
  • Jaguar D. Saul: dereshishishi
  • Brogy: gabababababa
  • Dorry: gegyagyagyagya
Dan masih banyak lagi deh, tawa para karakter One Piece yang unik-unik banget! Toppers silakan baca atau nonton sendiri ya, shishishishi…


12. Nilai Bounty, Bukan Berdasarkan Kekuatan Fisik Semata


Pada berbagai kesempatan, ada saja karakter seperti Bellamy yang beranggapan bahwa semakin tinggi nilai bounty seseorang mencerminkan sebera kuat pula seorang buronan. Namun faktanya, World Government menentukan nilai bounty seseorang berdasarkan seberapa besar ancaman orang tersebut terhadap stabilitas pemerintahan.

Monkey D. Luffy yang saat ini bernilai 400 juta belly memang super kuat, tapi bukan itu yang menjadi soal. Tapi mengacau di Alabasta, Enies Lobby, Impel Down, serta Marineford tentu jadi ancaman serius bagi World Government.

Dalam kasus lain, Nico Robin pada usia 8 tahun sudah dilabeli 79 juta belly oleh World Government. Memang dia anak berkekuatan super, berkat buah Hana Hana, tapi yang menjadi perhatian serius adalah fakta bahwa Robin dapat membaca Poneglyph.




0 comments:

Post a Comment