Ilustrasi lari di tengah polusi
GIGATOTO - Polusi udara masih jadi persoalan untuk beberapa orang yang ingin olahraga outdoor. Namun lain halnya dengan Muhammad Nur Kamaluddin, dari Komunitas Jakarta Berlari. Ia mengatakan bahwa polusi tidak begitu mempengaruhi aktivitas olahraganya.
"Secara pribadi saya sih nggak ngelihat ya. Dengan ada pemberitaan kualitas udara buruk, saya enggak ngerasa sama sekali. Sempet tanya temen-temen dan dokter juga, ada enggak sih peninggatan penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), enggak juga," katanya kepada GIGATOTO di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2019)
Polusi harusnya tidak menghalangi niat orang-orang untuk berolahraga. Begitupun sebaliknya, orang-orang juga tidak menjadikan polusi sebagai alasan untuk malas berolahraga. Polusi masih bisa disiasati dengan berolahraga di tempat-tempat dengan kualitas udara yang baik, saran Kamal.
"Manfaatkan fasilitas yang sudah kota berikan, jadi jangan terkendala karena kualitas udaranya kurang baik jadi stop olahraga, enggak juga," katanya.
Ia juga merekomendasikan beberapa tempat seperti Stadion GBK (Gelora Bung Karno) dan UI (Universitas Indonesia) yang memiliki hutan kota.
"Yang penting kita nikmati aja, masih enak juga kok lari di tengah kota pada saat car free day," pungkasnya.
Siapa lagi di sini yang tidak merasakan dampak polusi udara? Tinggalkan komentar ya.
0 comments:
Post a Comment